metode game dalam pembelajaran PAI pada materi zakat

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik dalam mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci al-Quran dan al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan serta menggunakan pengalaman.[1]  Karena itu, untuk mengembangkan kemampuan manusia melalui pendidikan, maka diperlukan proses pembelajaran dengan berbagai metode atau cara semaksimal mungkin. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan secara optimal agar mampu mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Akan tetapi, kegiatan belajar mengajar tersebut mempunyai teknik, cara atau metode tersendiri dalam usaha mencapai tujuan pengajaran.
Hal tersebut dikarenakan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakan guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya.[2] Di sana semua komponen pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.
Sebagai guru tentunya sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencapai kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik ke tujuan. Di sini tentu saja tugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi anak didik biasanya lebih banyak mendatangkan kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis. Anak didik gelisah untuk duduk berlama-lama di kursi mereka masing-masing. Kondisi ini tentu menjadi kendala yang serius bagi tercapainya tujuan pengajaran.
Sedangkan mengajar merupakan kegiatan yang mutlak memerlukan keterlibatan individu anak didik. Bila tidak ada anak didik atau subyek didik, maka kegiatan mengajar tidak berjalan, karena tidak ada yang diajarkan. Hal ini perlu sekali guru menyadarinya agar tidak terjadi kesalahtafsiran terhadap kegiatan pengajaran. Karena itu, belajar dan mengajar merupakan istilah yang sudah baku dan menyatu dalam konsep pengajaran.
Metode game adalah sesuatu cara yang digunakan guru dalam pengajaran dengan gaya sambil bermain, hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Muhibbin Syah, bahwa metode belajar game adalah “suatu pengetahuan tentang cara-cara pengajaran yang dipergunakan oleh seorang guru dengan gaya sambil bermain.”[3] Maka guru di sini berperan seolah-olah sebagai teman bagi siswa yang bisa membuat siswa tidak merasa bosan dengan apa yang sedang diajarkan guru yang bisa membuat siswa lebih bermotivasi dalam belajar.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar lebih baik, maka diperlukan metode yang tepat dalam menyajikan materi pelajaran. Salah satu metode sangat mudah diterapkan adalah metode game atau sering dikenal dengan metode game. Metode game adalah “cara penyampaian pelajaran, di mana penyampaian materi pembelajaran dengan cara simulasi dengan gaya bermain atau penyajian materi dengan menggunakan teknik bermain”.[4] Karena itu, dengan penerapan metode game ini, siswa akan lebih kreatif sehingga tidak mudah jenuh dalam belajar. [5]
            Penggunaan metode belajar dengan menggunakan game adalah salah satu cara agar efektifitas belajar yang berlangsung dapat diterima dan decerna oleh siswa dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya guru kurang menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan game tersebut terhadap proses belajar mengajar di sekolah terutama dalam pembelajaran PAI pada materi Zakat. Penggunaan metode game dalam proses belajar mengajar sangat membantu anak dalam menalar serta mencerna apa makna dari materi penelitian,belajaran yang akan disampaikan sehingga hasil belajar yang akan dicapai akan lebih baik. Penggunaan metode game merupakan salah satu solusi yang tepat dalam pencapaian hasil belajar siswa sehingga motivasi belajar akan meningkat juga.[6]
Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis tetarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Metode Game Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Zakat Kelas VIII SMP Negeri 2 Tangan-tangan.
B.     Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana penerapan metode game terhadap hasil belajar  belajar siswa pada materi zakat kelas VIII SMP Negeri 2 Tangan-tangan?
C.    Penjelasan Istilah
Untuk menghidari kesalahpahaman dalam memahami istilah dalam judul skripsi ini maka penulis menjelaskan istilah-istilah yang digunakan antara lain adalah:
1.    Penerapan
Penerapan berasal dari kata terap yang mempunyai maksud mempraktekkan atau pemasangan, pengenalan, dan perihal mempraktekkan.[7] Penerapan yang peneliti maksud disini adalah mempraktekkan atau mengenalkan metode game dalam pembelajaran PAI pada materi zakat.
2.    Metode Game
Metode game menurut Maryito adalah penyampaian materi pembelajaran dengan cara simulasi atau game.[8] Sedangkan menurut Muhibbin Syah, bahwa metode game adalah “suatu pengetahuan tentang cara-cara pengajaran yang dipergunakan oleh seorang guru dengan gaya sambil bermain.” Maka guru di sini berperan seolah-olah sebagai teman bagi siswa yang bisa membuat siswa tidak merasa bosan dengan apa yang sedang diajarkan guru yang bisa membuat siswa lebih bermotivasi dalam belajar.[9] Metode game yang penulis maksud adalah metode pembelajaran dengan cara bermain.
3.    Materi Zakat
Materi zakat adalah satu sub pokok pembelajaran yang ada dalam mata pelajaran PAI di SMP Negeri 2 Tangan-tangan.
D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah:
1.    Untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode game terhadap keberhasilan belajar siswa pada materi zakat kelas VIII SMP Negeri 2 Tangan-tangan.
2.    Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode game pada pelajaran agama Islam terhadap keberhasilan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tangan-tangan.
3.    Untuk mengetahui sejauh mana metode game berperan terhadap keberhasilan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tangan-tangan.
Adapun manfaat penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.    Manfaat penelitian secara teoritis: diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para guru dalam rangka pentingnya untuk memotivasikan belajar siswa
2.    Manfaat secara praktis: untuk memberikan inspirasi bagi guru/mahasiswa untuk menambah wawasan dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
3.    Sebagai pengembangan ilmu sesuai dengan disiplin ilmu sebagai guru di sekolah.
E.     Postulat dan Hipotesis Penelitian
1.        Postulat Penelitian
Postulat adalah anggapan dasar dari sebuah penelitian yang menjadi patokan penelitian agar tidak melenceng dan terpokus pada masalah yang akan di teliti,[10] adapun anggapan dasar dari penelitian ini adalah: Penerapan metode game dalam pembelajaran akan membantu cara siswa meningkatkan hasil belajar.
2.        Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris.[11] Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Penerapan metode game sangat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi zakat kelas VIII SMP Negeri 2 Tangan-tangan.

F.     Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Dalam konteks ilmu sosial, kegiatan penelitian diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu dan selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi dan pemilihan metode penelitian yang sesuai.
Jika ditinjau dari segi permasalahannya, penelitian ini menggunakan metode  penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.[12]
Dalam penelitian kualitatif ada dua model analisis data yang sering digunakan bersama-sama atau secara terpisah yaitu model analisis deskriptif kualitatif dan model analisis verifikatif kualitatif.[13] Dalam penelitian ini penulis menggunakan model analisis deskriptif kualitatif, karena masalah yang diteliti adalah suatu realita yang terjadi dalam kehidupan dan dijelaskan seperti apa adanya.
Nawawi menjelaskan bahwa konsep metode deskriptif ialah: “Metode yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan, atau masalah-masalah bersifat aktual dengan menggambarkan fakta-fakta tentang masalah-masalah yang diselidiki sebagaimana adanya.”[14] Maka  dalam penelitian ini, peneliti akan menggambarkan sesuatu yang sedang berlangsung (aktual) secara sistematis dan efektif pada saat penelitian, memeriksa sebab-sebab dan gejala tertentu dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode belajar game pada pelajaran Fiqh subpokok dan semuanya dijelaskan secara objektif. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanapiah Faisal, bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.[15]
1.        Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan melalui dua metode, yaitu metode diskriptif dan metode komparatif.
a.   Metode Deskriptif yaitu data disusun dan dikelompokkan, kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti.
b.  Metode komparatif yaitu data dianalisa dengan cara membandingkan antara teori dengan praktek, sehingga ditemukan gambaran penyimpangan ataupun penyesuaian antara keduanya.[16]
Untuk jenis penelitian penulis menggunakan sebagai berikut:
1.        Library Reseach
Penelitian perpustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah didokumentasikan dalam bentuk buku, majalah, naskah, catatan, rekaman, sejarah, pendapat ahli-ahli keilmuan dan lain-lain yang terdapat di perpustakaan.
Pada hakikatnya, data yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan tersebut dijadikan pondasi dasar bagi praktek penelitian di lapangan. Jenis penilitian ini digunakan untuk mendapatkan teori-teori dan informasi yang ada hubungannya dengan judul penelitian ini (Pengaruh Metode Game pada Pelajaran Agama Islam Terhadap Motivasi Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tangan-tangan).
2.        Field Research
Suatu penelitian yang diperoleh melalui data-data yang diperlukan dalam menjawab masalah penelitian ini. Jenis penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang Pengaruh Metode Game pada Pelajaran Agama Islam Terhadap Motivasi Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tangan-tangan  melalui wawancara, observasi menyebarkan angket kepada guru  dan siswa.
2.        Teknik Pengumpulan Data
a.          Observasi (pengamatan)
 Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan, secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Adapun teknik yang digunakan adalah observasi langsung, seperti yang diungkapkan Pabundu Tika, bahwa: “Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada pada objek yang diteliti”.[17] Dalam hal ini peneliti mengadakan pengamatan langsung untuk memperoleh data yang akurat. Oleh karena itu, yang menjadi sasaran utama dalam observasi adalah menyangkut dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru bidang studi PAI.
b.        Wawancara (interview)
Wawancara yaitu proses memperoleh data dengan menggunakan serangkaian tanya jawab secara tatap muka, antara peneliti dengan responden untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.[18] Adapun teknik yang digunakan adalah wawancara campuran atau kombinasi antara wawancara berstruktur dan tidak berstruktur. Wawancara campuran adalah pewawancara membuat daftar pertanyaan yang akan disajikan, tetapi cara pengajuan pertanyaan-pertanyaan, diserahkan kepada kebijaksanaan pewawancara itu sendiri.[19] Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru-guru bidang studi PAI.
c.         Angket
Yaitu sejumlah pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang diberikan kepada siswa. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang peran guru, keaktifan siswa dan harmonisasi hubungan siswa dengan guru dalam proses pembelajaran PAI. Adapun jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu suatu angket dimana pertanyaan dan alternatif  jawabannya telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ditentukan.[20]dalam penelitian ini peneliti menyiapkan angket yang berisi masalah seputar belajar PAI dengan menggunakan metode game.
d.        Tela`ah dokumentasi 
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang-barang tertulis.[21] Teknik ini digunakan ketika mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan baik itu berupa dokumen, tabel, dan sebagainya.[22]Telaah dokumentasi merupakan salah satu teknik penting dalam suatu penelitian dengan mengumpulkan informasi yang telah ada pada lembaga terkait. Dalam penelitian ini peneliti menelaah dokumen, yaitu data jumlah siswa, jumlah guru dan data-data lain yang menurut peneliti sebagai pendukung penelitian ini.
3.        Populasi dan sampel Penelitian
a.        Populasi Penelitian
Setiap penelitian memerlukan data atau imformasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, sumber-sumber itu dalam ilmu penelitian disebut dengan populasi. Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Dengan kata lain, populasi merupakan keseluruhan unit yang dilengkapi dengan ciri-ciri permasalahan yang harus diteliti.[23]
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruhan siswa yang berjumlah 287 orang di SMP Negeri 2 Tangan-tangan dan guru bidang studi PAI berjumlah 4 orang. Jadi jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 291 orang.
b.        Sampel Penelitian
Sampel adalah objek sesungguhnya dari objek penelitian.[24] Menurut Kartini Kartono  “sampeladalah bagian dari objek penelitian yang akan diteliti yang dapat mewakili suatu populasi.[25] Oleh karena itu, untuk mempermudah peneliti dalam menentukan penetapan sampel,  peneliti mengambil teknik purposive sampling yang berpedoman pada pendapat Sugiyono, mengemukakan bahwa:
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti.[26]

 Maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah populasi yang ada, yaitu kelas VIII1 44 orang siswa dan kelas VIII2 43 orang siswa yang berjumlah 87 orang, dengan dasar pertimbangan bahwa mereka telah belajar lebih dari satu semester, dan di kelas ini sudah pernah diterapkan Metode Belajar game dalam PAI. Selain itu, siswa kelas VIII telah memiliki kapasitas pemikiran yang lebih dan berkembang dibandingkan dengan siswa kelas lain, sedangkan kelas IX mereka akan meng hadapi ujian nasional, jadi mereka hanya pokus pada bahan ujian yang akan diikuti. Sehingga nantinya dapat mempermudah peneliti untuk mendapatkan data yang objektif sesuai dengan kebutuhan peneliti. juga satu orang guru PAI dan kepala sekolah SMP Negeri 2 Tangan-tangan, jadi jumah sampel dalam penelitian ini berjumlah 89 orang.
B.       Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, maka data-data tersebut dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan akhir dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dari data-data yang telah terkumpul terlebih dahulu dilakukan suatu analisis keabsahannya.[27]Adapun cara menganalisis data tersebut sebagai berikut:
1.        Pengolahan data wawancara (interview) dan observasi
Mengolah data wawancara yaitu dengan menggunakan teknik analisa data wawancara, artinya setiap data dari hasil wawancara dimasukkan dalam tulisan ini apa adanya, kemudian di analisa dengan teknik evaluatif, yaitu suatu teknik analisa yang memberikan penilaian dari penulis terhadap data yang terkumpul. Begitu juga dengan teknik mengolah data hasil observasi.  
2.        Pengolahan data angket
a. Persiapan.
Persiapan merupakan langkah awal dalam pengolahan data, pada tahap ini semua data yang telah terkumpul diperiksa kembali kelengkapannya. Langkah persiapan bertujuan untuk merelevansi data agar sesuai dengan pokok persoalan sebagai data yang objektif, sehingga hanya data yang terpakai saja yang tertinggal, dengan demikian dapat mempermudah peneliti dalam mengolah data pada tahap selanjutnya.[28]
b.    Tabulasi.
Setelah data siap selanjutnya adalah tabulasi, yang termasuk kedalam tabulasi, yaitu memberikan skor (nilai) terhadap item-item yang perlu diberi skor, memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor, mengubah jenis data atau disesuaikan dengan teknik analisis yang digunakan dan memberikan kode (coding) pada data yang diperoleh untuk memudahkan dalam pengolahan data.[29]
c.    Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
Selanjutnya data yang telah terkumpul diolah dengan aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian yang diambil. dalam mengelola data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan cara menjumlah frekuensi jawaban yang diperoleh dari responden, untuk lebih jelas tentang pengolahan data, maka digunakan rumus persentase (%) yang dikemukakan oleh Sudjana sebagai berikut:     
Di mana:
P        = Angka persentase[30].
F        = Frekuensi yang sedang dicari perentasenya.
N       = Jumlah sampel.
100% = Bilangan konstanta.[31]
Dalam hal teknik analisis data dengan keterangan sebagai berikut:
100%               : Seluruhnya
80% - 91%      :Pada umumnya
79% - 60%      :Sebagian besar
50% - 59%      :Setengah atau lebih dari setengah
49% - 40%      :Kurang dari setengah
39% - 20%      :Sebagian kecil
0% - 19%        :Sedikit sekali[32]
Setelah ditabulasi, kemudian data tersebut dideskripsikan serta ditafsirkan untuk diambil kesimpulan dan jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Akhirnya sebagai pedoman penulis skripsi ini, peneliti menggunakan buku” Panduan Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Aceh Barat Daya tahun 2012.




[1] Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hal. 21.

[2] E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosda, 2002), hal. 82.
[3]Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hal. 28

[4]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, Cet. II, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 99.

[5]Saiful Bahri, Djararah, Strategi Belajar  Mengajar, (Jakarta : CV. Rineka Cipta, 2006), hal. 63.

[6]Sudjana, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: Falah Production, 2001), hal. 139.
[7]Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. 2, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 657.

[8]Maryito, Metode Pembelajaran di luar kelas, (Jakarta: Nuansa, 2003), hal. 23.

[9]Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan…, hal. 28

[10] Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Dan Teknik Penelitian, (Bandung: Tarsito, 2000), hal. 68.

[11]Mohamad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001), hal. 182.

[12]Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 1.

[13]Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 83.

[14]Nawawi, H. Hadan, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2000), hal. 36.
[15]Sanapiah Faisal. Format-Format Penelitian Sosial.(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2001), hal. 20.

[16]Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 10.

[17]Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 58.

[18]Munzir Suparta, ilmu Hadis, (jakarta raja walipers, 1993), hal. 2.

[19]Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 63.

[20]Ibid.,hal. 61.

                [21]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ed, revisi VI (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 158.


[22]Munzir Suparta, ilmu Hadis, (jakarta raja walipers, 1993), hal. 135.

[23] Koentjara Ningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat,(Jakarta: Gramedia, 2001), hal. 133.

[24]Koentjara Ningrat, Metode-Metode Penelitian.....,hal. 133.

[25]Kartini Kartono, Pengatar metodelogi dan Research, (Bandung: Alumni, 2005), Hal. 116.

[26]Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 53-54.
[27]Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), hal. 178.
                [28]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ed, revisi VI (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 236. 

[29]Ibid.,hal. 237.

[30]Sutrisno Hadi, Metodologi  Research, Jilid  I Cet V., (Jogjakarta: UGM, 2005), hal. 56.

                [31]Nana Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2002), hal. 50.   

[32] Sutrisno Hadi, Metodologi Rearch, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hal. 233.

Komentar

Postingan Populer