proses kognitif
Perkembangan Kognitif dalam
Pendidikan
Piaget menerangkan inteligensi itu
sendiri sebagai adaptasi biologi terhadap lingkungan. Contoh : manusia
tidak mempunyai mantel berbulu lembut untuk melindunginya dari dingin; manusia
tidak mempunyai kecepatan untuk lari dari hewan pemangsa; manusia juga tidak
mempunyai keahlian dalam memanjat pohon. Tapi manusia memiliki kepandaian untuk
memproduksi pakaian & kendaraan untuk transportasi.
- Fisik
- Kematangan
- Pengaruh so
sial
- Proses pengaturan diri yang disebut ekuilibrasi
Menurut Piaget, inteligensi dapat
dilihat dari 3 perspektif berbeda :
- seseorang terlibat secara aktif
dalam membangun proses.
- lingkungan dimana seseorang
berinteraksi penting untuk perkembanga
struktural.
Piaget membagi perkembangan kognitif
anak ke dalam 4 periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih
seiring pertambahan usia :
1. Periode sensorimotor (usia 0–2
tahun)
2. Periode praoperasional (usia 2–7
tahun)
3. Periode operasional konkrit (usia
7–11 tahun)
4. Periode operasional formal (usia
11 tahun sampai dewasa)
Menurut Piaget, bayi lahir dengan
sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya.
Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode
sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode.
a. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu
b. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
primer, dari usia enam minggu sampai
c. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
sekunder, muncul antara usia empat
d. Sub-tahapan koordinasi reaksi
sirkular sekunder, muncul dari usia
e. Sub-tahapan fase reaksi sirkular
tersier, muncul dalam usia dua belas
f. Sub-tahapan awal representasi
simbolik, berhubungan terutama dengan
Tahapan ini merupakan tahapan kedua
dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan
bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari
fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra) Operasi dalam
teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap
objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara
logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan
merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih
bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang
lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti
mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan
semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.
Tahapan ini adalah tahapan ketiga
dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai
ciri berupa penggunaan logika yang memadai.
Pengurutan—kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk,
atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat
mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.
Klasifikasi—kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi
serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain,
termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya
ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika
berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)
Tahap operasional formal adalah
periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai
dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut
sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk
berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari
informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal
seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya
dalam bentuk hitam dan putih, namun ada “gradasi abu-abu” di antaranya. Dilihat
dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai
perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis,
kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial.
Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini,
sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan
tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.
Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
• Walau tahapan-tahapan itu bisa
dicapai dalam usia bervariasi tetapi
• Universal (tidak terkait budaya)
• Bisa digeneralisasi : representasi
dan logika dari operasi yang ada dalam diri
• Tahapan-tahapan tersebut berupa
keseluruhan yang terorganisasi secara
• Urutan tahapan bersifat hirarkis
(setiap tahapan mencakup elemen-elemen
• Tahapan merepresentasikan
perbedaan secara kualitatif dalam model
- Bahasa dan cara berfikir anak
berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu
guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan
cara berfikiranak
- Anak-anak akan belajar lebih
baik apabila dapat menghadapi lingkungan
- Bahan yang harus dipelajari
anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
- Di dalam kelas, anak-anak hendaknya
diberi peluang untuk saling berbicara dan
diskusi dengan teman-temanya.
1. Pada sebuah studi klasik,
McGarrigle dan Donalson (1974) menyatakan
2. Studi lain yang mengkritik
teori Piaget yaitu bahwa anak-anak baru
3. Dan belum lama ini, Bradmetz
(1999) menguji pernyataan Piaget bahwa
Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif memberikan batasan kembalitentang kecerdasan, pengetahuan dan hubungan anak didik dengan lingkungannya.Kecerdasan merupakan proses yang berkesinambungan yang
membentuk struktur yangdiperlukan dalam interaksi terus
menerus dengan lingkungan. Struktur yang dibentukoleh kecerdasan, pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan masa kanak
–
kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal.
Perkembangan cara berfikir yang berlainan dari masa bayi sampai usia dewasameliputi tindakan dari bayi, pra operasi, operasi kongkrit dan opersai formal. Prosesdibentuknya setiap struktur yang lebih kompleks ini adalah asimilasi dan akomodasi,yang diatur oleh ekuilibrasi.
Piaget juga memberikan proses pembentukan pengetahuan dari pandangan yang lain, iamenguraikan pengalaman fisik atau pengetahuan eksogen, yang merupakan abstraksidari ciri
– ciri dari obyek, pengalaman logis matematis atau pengetahuan endogendisusun melalui reorganisasi
proses pemikiran anak didik
. Sruktur tindakan, operasikongkrit dan operasai formal dibangun dengan jalan logis
– matematis.
Sumbangan bagi praktek pendidikan untuk karya
–
karya Piaget mengenalipengetahuan yang disosialisasikan dari sudut pandangan anak. Implementasi kurikulummenjadi pelik oleh kenyataan
bahwa teorinya tidak memasukan hubungan antaraberfikir logis dan pelajaran
– pelajaran pokok seperti membaca dan menulis.
Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara
umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari
tahapan : pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan
(aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif
berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan
rasional (akal).
Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk
mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh
sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang
diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang kepada
dirinya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata kognitif.
Dari aspek tenaga pendidik misalnya. Seorang guru diharuskan memiliki
kompetensi bidang kognitif. Artinya seorang guru harus memiliki kemampuan
intelektual, seperti penguasaan materi pelajaran, pengetahuan mengenai cara
mengajar, pengetahuan cara menilai siswa dan sebagainya.
Akan tetapi apa arti kognitif yang sebenarnya? Lalu apa
perkembangan kognitif itu?
Jean Piaget (1896-1980),
pakar psikologi dari Swiss, mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif
dunia kognitif mereka sendiri. Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang
mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian
(adaptasi).
Kecenderungan organisasi dapat dilukiskan sebagai kecenderungan
bawaan setiap organisme untuk mengintegasi proses-proses sendiri menjadi
system - sistem yang koheren. Adaptasi dapat dilukiskan sebagai
kecenderungan bawaan setiap organisme untuk memyesuaikan diri dengan lingkungan
dan keadaan sosial.
Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu
asimiliasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan
informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi
adalah terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.
B. Prinsip Dasar Teori Piaget
Jean Piaget dikenal dengan teori perkembangan intelektual yg
menyeluruh, yg mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi &
psikologis ( perkembanganjiwa).
Faktor yang Berpengaruh dalam Perkembangan Kognitif, yaitu :
Interaksi antara individu dan dunia luat merupakan sumber pengetahuan baru,tetapi kontak dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk mengembangkanpengetahuan kecuali jika intelegensi individu dapat memanfaatkan pengalamantersebut.
Kematangan sistem syaraf menjadi penting karena memungkinkan anakmemperoleh manfaat secara maksimum dari pengalaman fisik. Kematanganmembuka kemungkinan untuk perkembangan sedangkan kalau kurang hal
itu akan membatasi secara luas prestasi secara
kognitif. Perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan tergantung pada sifat kontakdengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri.
Lingkungan sosial termasuk peran bahasa dan pendidikan, pengalaman fisikdapat memacu atau menghambat perkembangan struktur kognitif
Proses pengaturan diri dan pengoreksi diri, mengatur interaksi spesifik dariindividu dengan lingkungan maupun pengalaman fisik, pengalaman sosial danperkembangan jasmani yang menyebabkan
perkembangan kognitif berjalansecara terpadu dan tersusun baik.
C. Aspek Inteligensi
1. Struktur Disebut juga scheme
(skemata/Schemas). Struktur & organisasi terdapat di lingkungan,
tapi pikiran manusia lebih dari meniru struktur realita eksternal secara pasif.
Interaksi pikiran manusia dengan dunia luar, mencocokkan dunia ke dalam “mental
framework”-nya sendiri. Struktur kognitif merupakan mental framework yg
dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan &
menginterpretasikannya, mereorganisasikannya serta mentransformasikannya
(Flavell, Miller & Miller)
2 hal penting yg harus diingat tentang membangun
struktur kognitif :2
. Isi Disebut juga content, yaitu pola tingkah laku
spesifik tatkala individu menghadapi sesuatu masalah. Merupakan materi kasar,
karena Piaget kurang tertarik pada apa yg anak-anak ketahui, tapi lebih
tertarik dengan apa yang mendasari proses berpikir. Piaget melihat “isi” kurang
penting dibanding dengan struktur & fungsinya, Bila isi adalah “apa” dari
inteligensi, sedangkan “bagaimana” & “mengapa” ditentukan oleh kognitif
atau intelektual.
3. Fungsi Disebut fungtion, yaitu suatu proses dimana
struktur kognitif dibangun. Semua organisme hidup yg berinteraksi dengan
lingkungan mempunyai fungsi melalui proses organisasi & adaptasi. Organisasi:
cenderung untuk mengintegrasi diri & dunia ke dalam suatu bentuk dari
bagian-bagian menjadi satu kesatuan yg penuh arti, sebagai suatu cara untuk
mengurangi kompleksitas.
Adaptasi terhadap lingkungan terjadi dalam 2 cara :
a) organisme memanipulasi dunia luar dengan cara
membuatnya menjadi serupa dengan dirinya. Proses ini disebut dengan asimilasi. Asimilasi mengambil sesuatu dari dunia luar &
mencocokkannya ke dalam struktur yg sudah ada. contoh: manusia mengasimilasi
makanan dengan membuatnya ke dalam komponen nutrisi, makanan yg mereka makan
menjadi bagian dari diri mereka.
b) organisme memodifikasi
dirinya sehingga menjadi lebih menyukai lingkungannya. Proses ini disebut akomodasi. Ketika
seseorang mengakomodasi sesuatu, mereka mengubah diri mereka sendiri untuk
memenuhi kebutuhan eksternal. contoh: tubuh tidak hanya mengasimilasi makanan
tapi juga mengakomodasikannya dengan mensekresi cairan lambung untuk
menghancurkannya & kontraksi lambung mencernanya secara involunter.
Melalui kedua proses penyesuaian
tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa
meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut
dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaanequilibrium, yaitu
berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya
di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang
tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di
atas.
D. Teori Perkembangan Piaget
Jean Piaget, merancang model yang mendeskripsikan bagaimana
manusia memahami dunianya dengan mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi.
Menurut Piaget seperti yang dikutip Woolfolk (2009) perkembangan kognitif
dipengaruhi oleh maturasi (kematangan), aktivitas dan transmisi
sosial. Maturasi atau kematangan berkaitan dengan perubahan biologis yang
terprogram secara genetik. Aktivitas berkaitan dengan kemampuan untuk menangani
lingkungan dan belajar darinya. Transmisi sosial berkaitan dengan interaksi dengan
orang-orang di sekitar dan belajar darinya.
Tahap – tahap Perkembangan
1. Periode sensorimotor
Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan
kemampuan dan pemahaman spatial / persepsi penting dalam enam
sub-tahapan :
dan berhubungan terutama dengan refleks.
empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-
kebiasaan.
sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi
antara
penglihatan dan pemaknaan.
sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk
melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya
berbeda
kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan
cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
tahapan awal kreativitas.
2. Tahapan praoperasional
Menurut Piaget, tahapan pra-operasional
mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun.
Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai
merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka
masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini,
mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di
dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan
memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring
pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak
memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda
yang tidak hidup pun memiliki perasaan.
3. Tahapan operasional konkrit
Proses-proses penting selama
tahapan operasional konkrit adalah :
Decentering—anak mulai
mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa
memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar
tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.
Reversibility—anak mulai memahami
bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal.
Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan
sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
Konservasi—memahami bahwa
kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan
atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak
diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air
dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap
sama banyak dengan isi cangkir lain.
Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain
(bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh,
tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu
meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci,
setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan
mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau
anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.
4. Tahapan operasional formal
Informasi umum mengenai tahapan-tahapan
urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan
tidak ada
urutan yang mundur.
seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan
logis
dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan
terintegrasi)
berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif
Pembelajaran dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada :
Ø berfikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya dan
mengutamakan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran serta memaklumi adanya
perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan yang dapat dipegaruhi oleh
perkembangan intelektual anak.
Ø Teori dasar perkembangan kognitif dari Jean Piaget mewajibkan guru
agar pembelajaran diisi dengan kegiatan interaksi inderawi antara siswa dengan
benda-benda dan fenomema konkrit yang ada di lingkungan serta dimaksudkan untuk
menumbuh-kembangkan kemampuan berpikir, antara lain kemampuan berpikir
konservasi.
Ø Piaget memusatkan pada tahap-tahap perkembangan intelektual yang
dilalui oleh semua individu tanpa memandang latar konteks sosial dan
budaya , yang mendalami bagaimana anak berpikir dan berproses yang berkaitan
dengan perkembangan intelektual.
Ø Menurut Peaget, siswa dalam segala usia secara aktif terlibat
dalam proses perolehan informasi dan membangun pengetahuan mereka sendiri.
Ø Pengetahuan tidak statis tetapi secara terus menerus tumbuh dan
berubah pada saat siswa menghadapi pengalaman-pengalaman baru yang memaksa
mereka membangun dan memodivikasi pengetahuan awal mereka.
Ø Piaget menjelaskan bahwa anak kecil memiliki
rasa ingin tahu bawaan dan secara terus –menerus berusaha memahami dunia
sekitarnya. Rasa ingin tahu ini menurut Piaget, memotivasi mereka untuk aktif
membangun pemahaman mereka tentang lingkungan yang mereka hayati. PBI
dikembangkan berdasarkan kepada teori Piaget ini.
Ø Kebanyakan ahli psikologi sepenuhnya menerima
prinsip-prinsip umum Piaget bahwa pemikiran anak-anak pada dasarnya berbeda
dengan pemikiran orang dewasa, dan jenis logika anak-anak itu berubah seiring
dengan bertambahnya usia. Namun, ada juga peneliti yang meributkan
detail-detail penemuan Piaget, terutama mengenai usia ketika anak mampu
menyelesaikan tugas-tugas spesifik.
E. Implementasi Teori Perkembangan Kognitif Piaget Dalam Pembelajaran,adalah :
dengan baik. Guru harus
membantu anak agar dapat berinteraksi denganlingkungan sebaik-baiknya.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap
perkembangannya.
Inti dari implementasi teori Piaget dalam
pembelajaran antara lain sebagai berikut :
1. Memfokuskan
pada proses berfikir atau proses mental anak tidak sekedar padaproduknya. Di
samping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan
anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.
2. Pengenalan
dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting sekali dalam inisiatif diri
dan keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran. Dalam kelas Piaget
penyajian materi jadi (ready made) tidak diberi penekanan, dan anak-anak
didorong untuk menemukan untuk dirinya sendiri melalui interaksi spontan
dengan lingkungan.
3. Tidak
menekankan pada praktek - praktek yang diarahkan untuk
menjadikan
anak-anak seperti orang dewasa dalam pemikirannya.
4. Penerimaan
terhadap perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, teori Piaget
mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui urutan perkembangan yang
sama namun mereka memperolehnya dengan kecepatan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, CV Rajawali
UniversitasTerbuka, 1991
Wikipedia, VALMBAND, Latar
Belakang Jean Piaget,arthachristianti.wordpress.com, Pembelajaran Guru, Berbagai
Bahan Terkait Model-Model Pembelajaran
By Gina F & Balya Hulaimy, Ibid., hlm. 28
Anita Woolfolk, Educational Psychology, Active Learning
Edition, Bagian Pertama, Edisi Bahasa Indonesia. (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar : 2009) hlm. 49-50
Santrock, op. cit., hlm 38-44
Jamaris. Op. Cit., hlm. 37
Anita Woolfolk. Educational Psychology. Edisi Bahasa Indonesia.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hlm. 51
Komentar
Posting Komentar